Senin, 01 Agustus 2011

Nyala Sanubari

Berubah status. Kini, aku seorang ayah dari anak laki-laki bernama Nyala Sanubari.

Banyak pertanyaan muncul mengapa nama Nyala Sanubari? Aneh, artinya apa, koq ga islami ato kebarat2an, demikian banyak pertanyaan terlontar. Begini alasannya.

Pertama, kecintaan akan bangsa ini rasanya kian besar. Tidak mudah mencinta sebuah bangsa, proses ini kunikmati dg syukur yg hikmat, karena aku terlahir di negeri yg kacau kalau dilihat dari layar kaca jahanam, tetapi kalau kau menyusuri lorong yg dpenuhi manusia yang bergulat dg nasib yg tak menentu, disitulah aku ada sebagai anak bangsa, dan merasainya dg rasa manusia Indonesia.

Kedua, kata-kata bahasa Indonesia telah berubah menjadi semacam mantra yg darinya membuatku ternganga, begitu hebatnya ia mengantarku menemui pemahaman tentang seksinya bahasa Indonesia. Yang darinya juga menunjukkanku tentang dunia, ia ada disini.

Setidaknya dari dua hal itu, aku yakin nama anak lelakiku Nyala Sanubari bukan datang dari ruang kosong daftar nama2, tetapi dari kecintaan akan bangsa ini, baik bahasa maupun keadaannya.

Menjadi semacam tetenger akan semangat jaman, bahwa kata Nyala adalah sebuah kata ajaib yang diucapkan dg syahdu maupun sorakan ketika PLN memberikan kemurahan hati untuk me-nyala-kan listrik di rumah kita. Agar diingat, ketika si Nyala lahir, kata Nyala adalah benar2 dambaan setiap insan di bumi nusantara.


Selasa, 14 Oktober 2008

kelinci





Kelinci, piaran yang satu ini membuatku bergeming selama berjam-jam. Tengok aja penampilannya yang imut, matanya yang polos dan larinya yang sangat lincah. Kalian punya piaraan apa?

miskin

Aku punya pelanggan yang memiliki keunikan dalam berbahasa. Kalo ia bermaksud bilang sekilo (satu kilogram) ia bilang sekoli, vetsin ia bilang miskin trus obat kuat pilkita ia sebut pilkata.
Aku yang saat itu mendengar percakapan ini untuk pertama kalinya bingung dan tersenyum. Aku jawab kalo barang yang ia inginkan tidak ada. Tapi dengan santainya bosku turun tangan dan mengambilkan barang yang dimaksud dan aku langsung loading bahwa pelanggan ini unik. Sewaktu sekolah dulu, aku sempat bertemu dengan mata kuliah psikologi dan sosiologi bahasa, tapi aku belum pernah menerima penjelasan tentang kasus semacam ini, ato aku tertidur waktu itu hingga merasa gak pernah dihajarkan. Mungkin ada teman-teman yang tau?